Telegraf, JAKARTA – Pemerintah akan mengembangkan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, untuk menggenjot ekspor di daerah tersebut, terutama pada komoditas perikanan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, upaya ini seiring dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Instruksi dari Pak Presiden, kita akan tingkatkan ekspor dari Pelabuhan Bitung, khususnya sektor perikanan. Caranya adalah kita maksimalkan potensi Pelabuhan Bitung,” kata Budi Karya dalam keterangan resminya, Sabtu (24/2/2024).
Budi Karya menjelaskan, keberadaan Pelabuhan Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate di sektor pertanian, industri, dan pertambangan, serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan pada industri batubara, minyak bumi, dan kayu lapis.
“Pengembangan Pelabuhan Bitung dan sekitarnya akan meningkatkan kapasitas pelabuhan menjadi sekitar 2,7 juta TEUs,” ujarnya.
Budi Karya mengatakan, dengan adanya Pelabuhan Bitung sebagai gerbang ekspor dunia, ekspor produk-produk perikanan, tumbuhan dan komoditas pangan lainnya diharapkan semakin menggeliat dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Sulawesi Utara.
Dia memaparkan, pada 2023 lalu, jumlah ekspor perikanan dari Sulawesi Utara ke Jepang adalah sebesar 113.231 kg. Ke depannya, ekspor ini akan terus ditingkatkan tidak hanya ke Jepang, tetapi juga ke negara Asia lain, seperti China dan Korea Selatan.
“Untuk mewujudkannya kita turut pula menggandeng pemda, swasta, dan instansi terkait lainnya,” kata Menhub.
Adapun, Pelabuhan Bitung adalah pelabuhan yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dengan target sebagai Pelabuhan Hub Internasional. Pelabuhan ini juga dibangun untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung